Sabtu, 10 September 2016
Senin, 29 Agustus 2016
Tentang Kesenian Tari Kobro Siswo
Kesenian kubra siswa merupakan salah
satu kesenian atau budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, karena budaya
merupakan warisan leluhur yang tak tergantikan dengan uang berapapun banyaknya.
Kata kubra siswa ini memiliki arti dan makna. Kata kubra ini berasal dari
bahasa arab yang berarti ‘obahing raga’ atau bergeraknya badan. Maknanya kata
kubra ini yaitu dalam kesenian kubra siswa memiliki gerakan yang membuat badan
menjadi sehat. Sedangkan kata siswa
berarti sebutan bagi seseorang yang sedang melakukan belajar mengajar.
Maknanya yaitu dalam kesenian kubra siswa ini memiliki banyak nilai ilmu pengetahuan.
Sehingga apabila kedua kata tersebut digabung maka dapat diartikan seorang siswa
yang sedang belajar agama islam dengan gerakan. Hal ini dapat dilihat dari
gerakannya yang semangat dengan ekspresi gembira. Namun dalam kesenian kubra
siswa ini ad gerakan yang lembut. Gerakan ini melambangkan bahwa seorang siswa
harus memiliki kesabaran dan percaya keinginannya akan tercapai.
Menurut
Wikipedia Indonesia, kesenian kubra siswa ini lahir di daerah Mendut, Mungkid,
Magelang pada tahun 1960-an. Kubra siswa ini terlahir karena kekhawatiran para
ulama yang saat itu paham komunis sudah mulai menyebar di masyarakat. Karena
diciptakan para ulama, pastinya kesenian ini beraliran islami. Seringkali kubra
siswa ini disamakan dengan kesenian topeng ireng. Namun sebenanya bahwa kubra
siswa dengan topeng ireng memiliki kesamaan di dalam lagu-lagunya. Misalnya:
ayo para kanca,atur sugeng,atur wilujeng, dan bulan maulud. Hanya saja asal
usulnya yang berbeda. Kubra siswa kesenian asli dari Jawa Tengah. Sedangkan
topeng ireng berasal dari suku dayak yang telah diasimilasi dengan ajaran
islam. kesenian kubra siswa memiliki ajaran islami yang terkandung dalam
lagu-lagu yang dinyanyikan.
Sejarah
tentang kesenian kubra siswa ini sangat banyak. Ada yang bersifat mistik yaitu
berhubungan dengan perjalanan Ki Ageng Serang dalam melawan penjajah. Dan ada
pula yang mengatakan bahwa kesenian
kubra siswa ini berasal dari Arab Saudi karena terdapat beberapa lahu yang
berbahasa arab. Misalnya lagu Muhammadun dan Tatilola.
Dari
beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa kesenian kubra siswa merupakan
kesenian asli dari Indonesia yang dirubah oleh ulama keturunuan arab di
Jawa Tengah
Kubra
siswa dapat dikatakan sebagai kesenian dakwah. Karena, sebagian besar lagu yang
dinyanyikan bersifat mengajak untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Contoh
lagu yang bersifat daqwah antara lain:
ayo simbah-simbah, isra’ mi’raj, bulan maulud, rukun islam dan lain sebagainya.
Selanjutnya kesenian kubra siswa juga bisa disebut kesenian perjuangan dan
persahabatan. Hal ini juga bisa dilihat dari lagu yang dinyanyikan. Misalnya:
tahun 45, irian telah kembali, dari sabang sampai merauke, tabik saudara dan
lain sebagainya. Selain itu kesenian kubra siswa juga bisa disebut dengan
kesenian olahraga. Karena gerakan pada kesenian kubra siswa tidak terlalu
kasar. Namun gerakannya sangat teratur. Menurut ahli kesehatan gerakan dalam
kubra siswa yang teratur memiliki
kelebihan yang dapat meningkatkan kelenturan otot-otot pada manusia.
Kesenian
kubra siswa dipentaskan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan,
khitannan, tasyakuran, festival, bersih desa dan lain sebaginya. Kubra siswa
dipentaskan selama 5 jam penuh. Kubra siswa ini saat pentas diiringi dengan
alat music. Alat musik yang digunakan antara lain: Bende, Bedug atau Jedor,
Kendang, Tamborin, Seruling Bamboo dan Harmonika.
Pada
tahun 2001 sampai 2010-an kesenian ini hampir hilang dari pandangan masyarakat.
Maka dari itu, masyarakat mencoba untuk mempertahankan dengan cara
mengkolaborasikan dengan musik dangdut yaitu dengan menambahkan alat musik dangdut antara lain: Ketipung, Perangkat Drum, Gitar Melodi, Gitar Bass dan
Keyboard. Hal inilah strategi masyarakat demi bertahannya suatu budaya. Kubra
siswa kolaborasi ini bisa ditemukan di daerah Sawangan, Magelang dan daerah Selo,
Boyolali.
Kubra
siswa memiliki 2 bagian tarian. Tarian yang pertama disebut dengan tarian
Rodhat. Tarian ini menceritakan tentang seorang santri yang sedang menunutut
ilmu. Maka gerakannya begitu bersemangat. Jumlah penari dalam tarian Rodhat ini
berjumlah kelipatan 4 yaitu mulai dari jumlah 16 sampai dengan 28 penari.
Berjumlah kelipatan 4 ini disebabkan barisan pada tarian Rodhat kecuali Rodat
16 besar, ada 4 banjar ke belakang.
Gerakan
pada tarian rodhat ini saat gerakan biasa bergerak maju mundur. Namun ada juga
yang gerakannya monoton. Gerakan maju mundur ini disebut juga dengan versi
mungkid. Sedangkan gerakan yang monoton ini banyak ditemukan di wilayah
muntilan maka disebut dengan versi muntilannan
Ciri-ciri
tarian Rodat dapat dilihat dari pakaiannya yang rapi, indah dan mewah.
Keindahan pakaiannya ini disebabkan dari pelengkapnya yaitu: lis atau iket,
kaus tangan srempangan, embong, sempyak dan kacamata. Tarian rodhat ini ada 4
bagian antara lain: rodhat pembuka (selamat datang), rodhat 16 kecil (kupanggul
senapanku), rodhat ombyokan (mars PKK/atur wilujeng) dan 16 besar (isra’ mi’raj).
Contoh
lagu dalam tarian rodhat :
- Rodhat pambuka: Selamat Datang, Sugeng Rawuh, Mars Kubra, Rukun islam, Atur Suka, Garis Besar Juang Agama Islam, Ayo Para Kanca dan Bulan Maulud
- Rodhat 16 kecil: Kupanggul Senapanku, Kasihan, Wiwit Aku Isih Bayi, Pelangi Pelangi, Giat Bekerja dan Puasa Perintah Allah
- Rodhat ombyokan: Mars PKK, Tabik Saudara, Kita Anak Pemuda Jami’atul Islam, Putrane Wong Santri,Ayo Simbah Simbah,Dan Perintah Sholat
- Rodhat 16 Besar: Isra’ Mi’raj, Ayo-Ayo, Muhammadun, Irian Telah Kembali, Kami Putra Junjung, Aha-A Ha’a-Ha’a Ha’e dan Yen Gelem Padha Tak Elingake
Tarian yang kedua dalam kesennian kubra
siswa yaitu setrat. Tarian setrat yaitu menceritakan tentang perjalanan hidup
manusia. Mulai dari lahir sampai menunggal dunia. Penarinya berjumlah kelipatan
2 dan berbaris banjar ke belakang.
Tarian setrat ada lima bagian, antara lain:
a.
Setrat
bayi
Yaitu
tarian yang menceritakan tentag kegembiraan orang-orang ketika menyambut sebuah
kelahiran seseorang. Biasanya tarian ini menggunakan sebuah boneka yang
digendong oleh seorang penari laki-laki dengan pakaian menyerupai perempuan.
Dalam tarian setrat ini banyak sekali doa-doa dari orang tua sang bayi dan juga
pesan untuk bayi tersebut.
b.
Setrat
biasa
Yaitu tarian yang menceritakan tentang
kehidupa seseorang yang sudah mengijak masa remaja. Oleh karena itu dalam
tarian ini lagu-lagunya berisi tentang ilmu agama islam.
c.
Setrat
haji
Tarian ini merupakan kisah seseorang yang
sedang berangkat untuk menunaikan ibadah haji ditanah suci makkah. Lagunya pun
menceritakan tentang seseorang yang sedang berangkat ibadah haji dengan menaiki
seekor unta yang melewati padang pasir yang sangat luas dan tanpa air. Tarian
ini melambangkan bahwa kita harus selalu mampu mennghadapi cobaan yang
diberikan Allah SWT ,karena setelah cobaan tersebut aka nada hadiahnya yang
berupa surga. Tarian setrat haji ini merupakan inti dari kesenian kubra siswa.
Sehingga pada saat pentas tarian setrat haji ini selalu ditampilkan.
d.
Setrat
mayit
Tarian setrat mayit merupakan salah satu
bagian dari kesenian kubra siswa.tarian ini menceritakan tentang kematian
seseorang. Tariannya sangat lucu namun kadang kadang membuat takut seseorang.
Tarian setrat mayit ini biasanya dipentaskan pada malam hari, karena untuk
menambah suasana yang menakutkan. Tarian ini menggunakan sebuah peti yang
didalamnya ada salah satu penari berpakaian biasa dan badannya diikat. Dan
juga, di dalam peti tersebut juga ada pakaian tari ini yang nantinya akan
dipakai oleh penari yang ada di dalam peti tersebut.
e.
Setrat
ongke-ongke
Tarian ini merupakan penutup dari kesenian
kubra siswa. Tarian ini dipentaskan setelah tarian rodhat 16 besar. Tarian ini
hanyalah tarian tambahan karena tidak semua kubra siswa ada tarian setrat
ongke-ongke. Tarian setrat ongke-ongke lagu-lagunya banyak yang mengikutu
perkembangan zaman maka jangan heran jika tarian ini banyak lagu lagu sedang
tenar/terkenal. Dalam tarian ini banyak lelucon yang dilakukan oleh penarinya.
Keunikan
dari kesenian ini berupa hentakan kaki para penari yang bersamaan dengan suara
bedug/jedor. Sehingga penoton memperhatikannya maka suara tersebut seakan-akan
berassal dari hentakan kaki penari tersebut. Selain itu, keunikan dari kesenian
kubra siswa ini berupa gerakan yang dilakukan pada setiap nyanyiannya. Yaitu,
setiap nynyian memiliki gerakan yang berbeda bahkan satu lagu memiliki beberapa
gerakan yang berbeda. Dan juga ketika gerakan perang yang gerakannya menyilang-nyilang
sehingga barisannya seperti terpecah dan rusak. Namun, sebenarnya itu juga
salah satu keunikan dari kesenian kubra siswa.
Nama
yang digunakan untuk kelompok kesenian ini biasanya berakhiran dengan kata
muda/mudo. Selain itu juga bisa berakhiran kata siswa/siswo. Hal ini
dikarenakan kesenian ini bersifat keremajaan. Misalnya : cahaya muda, sinar
muda, siswo mudo, argo mudo dan lain sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)