Senin, 29 Agustus 2016

Tentang Kesenian Tari Kobro Siswo



        Kesenian kubra siswa merupakan salah satu kesenian atau budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, karena budaya merupakan warisan leluhur yang tak tergantikan dengan uang berapapun banyaknya. Kata kubra siswa ini memiliki arti dan makna. Kata kubra ini berasal dari bahasa arab yang berarti ‘obahing raga’ atau bergeraknya badan. Maknanya kata kubra ini yaitu dalam kesenian kubra siswa memiliki gerakan yang membuat badan menjadi sehat. Sedangkan kata siswa  berarti sebutan bagi seseorang yang sedang melakukan belajar mengajar. Maknanya yaitu dalam kesenian kubra siswa ini memiliki banyak nilai ilmu pengetahuan. Sehingga apabila kedua kata tersebut digabung maka dapat diartikan seorang siswa yang sedang belajar agama islam dengan gerakan. Hal ini dapat dilihat dari gerakannya yang semangat dengan ekspresi gembira. Namun dalam kesenian kubra siswa ini ad gerakan yang lembut. Gerakan ini melambangkan bahwa seorang siswa harus memiliki kesabaran dan percaya keinginannya akan tercapai.
     Menurut Wikipedia Indonesia, kesenian kubra siswa ini lahir di daerah Mendut, Mungkid, Magelang pada tahun 1960-an. Kubra siswa ini terlahir karena kekhawatiran para ulama yang saat itu paham komunis sudah mulai menyebar di masyarakat. Karena diciptakan para ulama, pastinya kesenian ini beraliran islami. Seringkali kubra siswa ini disamakan dengan kesenian topeng ireng. Namun sebenanya bahwa kubra siswa dengan topeng ireng memiliki kesamaan di dalam lagu-lagunya. Misalnya: ayo para kanca,atur sugeng,atur wilujeng, dan bulan maulud. Hanya saja asal usulnya yang berbeda. Kubra siswa kesenian asli dari Jawa Tengah. Sedangkan topeng ireng berasal dari suku dayak yang telah diasimilasi dengan ajaran islam. kesenian kubra siswa memiliki ajaran islami yang terkandung dalam lagu-lagu yang dinyanyikan.
       Sejarah tentang kesenian kubra siswa ini sangat banyak. Ada yang bersifat mistik yaitu berhubungan dengan perjalanan Ki Ageng Serang dalam melawan penjajah. Dan ada pula yang mengatakan  bahwa kesenian kubra siswa ini berasal dari Arab Saudi karena terdapat beberapa lahu yang berbahasa arab. Misalnya lagu Muhammadun dan Tatilola.
       Dari beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa kesenian kubra siswa merupakan kesenian asli dari Indonesia yang dirubah oleh ulama keturunuan arab di Jawa Tengah

       Kubra siswa dapat dikatakan sebagai kesenian dakwah. Karena, sebagian besar lagu yang dinyanyikan bersifat mengajak untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Contoh lagu yang bersifat  daqwah antara lain: ayo simbah-simbah, isra’ mi’raj, bulan maulud, rukun islam dan lain sebagainya. Selanjutnya kesenian kubra siswa juga bisa disebut kesenian perjuangan dan persahabatan. Hal ini juga bisa dilihat dari lagu yang dinyanyikan. Misalnya: tahun 45, irian telah kembali, dari sabang sampai merauke, tabik saudara dan lain sebagainya. Selain itu kesenian kubra siswa juga bisa disebut dengan kesenian olahraga. Karena gerakan pada kesenian kubra siswa tidak terlalu kasar. Namun gerakannya sangat teratur. Menurut ahli kesehatan gerakan dalam kubra siswa  yang teratur memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan kelenturan otot-otot pada manusia.
    Kesenian kubra siswa dipentaskan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, khitannan, tasyakuran, festival, bersih desa dan lain sebaginya. Kubra siswa dipentaskan selama 5 jam penuh. Kubra siswa ini saat pentas diiringi dengan alat music. Alat musik yang digunakan antara lain: Bende, Bedug atau Jedor, Kendang, Tamborin, Seruling Bamboo dan Harmonika.
    Pada tahun 2001 sampai 2010-an kesenian ini hampir hilang dari pandangan masyarakat. Maka dari itu, masyarakat mencoba untuk mempertahankan dengan cara mengkolaborasikan dengan musik dangdut yaitu dengan menambahkan alat musik dangdut antara lain: Ketipung, Perangkat Drum, Gitar Melodi, Gitar Bass dan Keyboard. Hal inilah strategi masyarakat demi bertahannya suatu budaya. Kubra siswa kolaborasi ini bisa ditemukan di daerah Sawangan, Magelang dan daerah Selo, Boyolali.
      Kubra siswa memiliki 2 bagian tarian. Tarian yang pertama disebut dengan tarian Rodhat. Tarian ini menceritakan tentang seorang santri yang sedang menunutut ilmu. Maka gerakannya begitu bersemangat. Jumlah penari dalam tarian Rodhat ini berjumlah kelipatan 4 yaitu mulai dari jumlah 16 sampai dengan 28 penari. Berjumlah kelipatan 4 ini disebabkan barisan pada tarian Rodhat kecuali Rodat 16 besar, ada 4 banjar ke belakang.
         Gerakan pada tarian rodhat ini saat gerakan biasa bergerak maju mundur. Namun ada juga yang gerakannya monoton. Gerakan maju mundur ini disebut juga dengan versi mungkid. Sedangkan gerakan yang monoton ini banyak ditemukan di wilayah muntilan maka disebut dengan versi muntilannan
     Ciri-ciri tarian Rodat dapat dilihat dari pakaiannya yang rapi, indah dan mewah. Keindahan pakaiannya ini disebabkan dari pelengkapnya yaitu: lis atau iket, kaus tangan srempangan, embong, sempyak dan kacamata. Tarian rodhat ini ada 4 bagian antara lain: rodhat pembuka (selamat datang), rodhat 16 kecil (kupanggul senapanku), rodhat ombyokan (mars PKK/atur wilujeng) dan 16 besar (isra’ mi’raj).

        Contoh lagu dalam tarian rodhat :
  1. Rodhat pambuka: Selamat Datang, Sugeng Rawuh, Mars Kubra, Rukun islam, Atur Suka, Garis Besar Juang Agama Islam, Ayo Para Kanca dan Bulan Maulud
  2. Rodhat 16 kecil: Kupanggul Senapanku, Kasihan, Wiwit Aku Isih Bayi, Pelangi Pelangi, Giat Bekerja dan Puasa Perintah Allah
  3. Rodhat ombyokan: Mars PKK, Tabik Saudara, Kita Anak Pemuda Jami’atul Islam, Putrane Wong Santri,Ayo Simbah Simbah,Dan Perintah Sholat
  4. Rodhat 16 Besar: Isra’ Mi’raj, Ayo-Ayo, Muhammadun, Irian Telah Kembali, Kami Putra Junjung, Aha-A Ha’a-Ha’a Ha’e dan Yen Gelem Padha Tak Elingake

Tarian yang kedua dalam kesennian kubra siswa yaitu setrat. Tarian setrat yaitu menceritakan tentang perjalanan hidup manusia. Mulai dari lahir sampai menunggal dunia. Penarinya berjumlah kelipatan 2 dan berbaris banjar ke belakang. 

Tarian setrat ada lima bagian, antara lain:
a.   Setrat bayi
Yaitu tarian yang menceritakan tentag kegembiraan orang-orang ketika menyambut sebuah kelahiran seseorang. Biasanya tarian ini menggunakan sebuah boneka yang digendong oleh seorang penari laki-laki dengan pakaian menyerupai perempuan. Dalam tarian setrat ini banyak sekali doa-doa dari orang tua sang bayi dan juga pesan untuk bayi tersebut.
b.   Setrat biasa
Yaitu tarian yang menceritakan tentang kehidupa seseorang yang sudah mengijak masa remaja. Oleh karena itu dalam tarian ini lagu-lagunya berisi tentang ilmu agama islam.
c.   Setrat haji
    Tarian ini merupakan kisah seseorang yang sedang berangkat untuk menunaikan ibadah haji ditanah suci makkah. Lagunya pun menceritakan tentang seseorang yang sedang berangkat ibadah haji dengan menaiki seekor unta yang melewati padang pasir yang sangat luas dan tanpa air. Tarian ini melambangkan bahwa kita harus selalu mampu mennghadapi cobaan yang diberikan Allah SWT ,karena setelah cobaan tersebut aka nada hadiahnya yang berupa surga. Tarian setrat haji ini merupakan inti dari kesenian kubra siswa. Sehingga pada saat pentas tarian setrat haji ini selalu ditampilkan.
d.   Setrat mayit
    Tarian setrat mayit merupakan salah satu bagian dari kesenian kubra siswa.tarian ini menceritakan tentang kematian seseorang. Tariannya sangat lucu namun kadang kadang membuat takut seseorang. Tarian setrat mayit ini biasanya dipentaskan pada malam hari, karena untuk menambah suasana yang menakutkan. Tarian ini menggunakan sebuah peti yang didalamnya ada salah satu penari berpakaian biasa dan badannya diikat. Dan juga, di dalam peti tersebut juga ada pakaian tari ini yang nantinya akan dipakai oleh penari yang ada di dalam peti tersebut.
e.   Setrat ongke-ongke
   Tarian ini merupakan penutup dari kesenian kubra siswa. Tarian ini dipentaskan setelah tarian rodhat 16 besar. Tarian ini hanyalah tarian tambahan karena tidak semua kubra siswa ada tarian setrat ongke-ongke. Tarian setrat ongke-ongke lagu-lagunya banyak yang mengikutu perkembangan zaman maka jangan heran jika tarian ini banyak lagu lagu sedang tenar/terkenal. Dalam tarian ini banyak lelucon yang dilakukan oleh penarinya.

Keunikan dari kesenian ini berupa hentakan kaki para penari yang bersamaan dengan suara bedug/jedor. Sehingga penoton memperhatikannya maka suara tersebut seakan-akan berassal dari hentakan kaki penari tersebut. Selain itu, keunikan dari kesenian kubra siswa ini berupa gerakan yang dilakukan pada setiap nyanyiannya. Yaitu, setiap nynyian memiliki gerakan yang berbeda bahkan satu lagu memiliki beberapa gerakan yang berbeda. Dan juga ketika gerakan perang yang gerakannya menyilang-nyilang sehingga barisannya seperti terpecah dan rusak. Namun, sebenarnya itu juga salah satu keunikan dari kesenian kubra siswa.

Nama yang digunakan untuk kelompok kesenian ini biasanya berakhiran dengan kata muda/mudo. Selain itu juga bisa berakhiran kata siswa/siswo. Hal ini dikarenakan kesenian ini bersifat keremajaan. Misalnya : cahaya muda, sinar muda, siswo mudo, argo mudo dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar